Pilihan Oli Motor Matic Terbaik
Hey guys, pernah nggak sih kalian bingung pas mau ganti oli motor matic kesayangan kalian? Pasti banyak yang nanya, "Motor matic gue enaknya pake oli apa ya?" Nah, pertanyaan ini sering banget muncul karena memang ada banyak banget pilihan oli di pasaran, dan masing-masing punya kelebihan serta kekurangannya sendiri. Memilih oli yang tepat itu krusial banget lho buat menjaga performa dan keawetan mesin matic kalian. Salah pilih oli bisa bikin mesin cepet panas, performa ngempos, bahkan bisa merusak komponen mesin dalam jangka panjang. Makanya, penting banget buat kita para riders untuk paham betul jenis-jenis oli yang cocok buat motor matic. Di artikel ini, kita bakal kupas tuntas soal oli motor matic, mulai dari jenis-jenisnya, rekomendasi, sampai tips memilih yang paling pas buat kalian. Jadi, siapin catatan kalian, guys, karena informasi ini bakal berguna banget!
Memahami Kebutuhan Oli Motor Matic Kalian
Sebelum kita nyemplung lebih dalam ke rekomendasi oli, penting banget buat kalian paham kebutuhan spesifik motor matic kalian. Nggak semua motor matic itu sama, lho! Ada motor matic dengan kapasitas mesin kecil yang butuhnya oli yang lebih encer, ada juga motor matic performa tinggi atau yang sering dipakai buat jarak jauh yang butuh oli dengan ketahanan panas lebih baik. Kapasitas mesin (cc), tipe motor matic (skutik standar, maxi scooter, atau motor matic sport), dan gaya berkendara kalian itu semua berpengaruh banget sama pilihan oli. Misalnya, kalau kalian sering banget pakai motor buat commuting harian di perkotaan yang sering kena macet, oli yang punya kemampuan pendinginan yang baik itu jadi prioritas. Sebaliknya, kalau kalian suka touring jarak jauh atau riding dengan kecepatan tinggi, oli yang punya ketahanan viskositas di suhu tinggi dan pelumasan maksimal itu wajib hukumnya. Jangan lupa juga buat cek buku panduan pemilik motor kalian, guys. Di sana biasanya ada rekomendasi spesifikasi oli yang paling direkomendasikan oleh pabrikan. Mengabaikan rekomendasi pabrikan itu sama aja kayak kalian maksa motor kalian kerja lebih keras dari seharusnya, dan itu nggak baik buat jangka panjang. Jadi, pahami dulu motor kalian, baru deh kita cari oli yang paling cocok. Inget, oli itu bukan sekadar cairan biasa, tapi darah kehidupan mesin motor matic kalian!
Jenis-Jenis Oli Berdasarkan Basisnya
Nah, guys, kalau ngomongin oli, itu ada beberapa jenis utama berdasarkan basis pembuatannya. Ini penting banget buat kalian tahu biar nggak salah pilih. Yang pertama ada oli mineral. Oli jenis ini dibuat dari minyak bumi mentah yang disuling dan dimurnikan. Kelebihannya, harganya itu lebih terjangkau dibanding oli sintetik. Cocok buat motor matic yang usianya udah agak tua atau yang memang nggak butuh performa super tinggi. Tapi, kekurangannya, oli mineral itu kurang tahan panas dan perubahannya lebih cepat saat dipakai. Jadi, interval penggantiannya biasanya lebih pendek. Kemudian, ada oli semi-sintetik. Sesuai namanya, oli ini adalah campuran antara oli mineral dan oli sintetik. Dia menawarkan keseimbangan antara harga dan performa. Performanya lebih baik dari oli mineral, terutama dalam hal ketahanan terhadap panas dan keausan, tapi harganya masih relatif lebih murah dibanding oli full sintetik. Ini jadi pilihan favorit banyak orang karena dianggap paling worth it. Terakhir, ada oli full sintetik. Nah, oli jenis ini itu dibuat secara artifisial di laboratorium dengan proses kimia yang lebih kompleks. Makanya, dia punya kualitas paling tinggi. Oli sintetik itu jauh lebih stabil di berbagai suhu, punya pelumasan yang superior, mengurangi gesekan secara signifikan, dan ketahanan terhadap penguapan serta degradasi yang lebih baik. Cocok banget buat motor matic performa tinggi, motor baru, atau buat kalian yang pengen perawatan ekstra buat motor kesayangan. Kelemahannya ya, harganya paling mahal di antara semuanya. Jadi, sesuaikan pilihan kalian dengan budget dan kebutuhan motor ya, guys.
Pentingnya Viskositas Oli (SAE Grade)
Ngomongin oli motor matic, viskositas itu kata kunci yang wajib banget kalian pahami. Apa sih viskositas itu? Gampangnya, viskositas itu adalah tingkat kekentalan oli. Nah, ini diwakili sama kode SAE (Society of Automotive Engineers), contohnya SAE 10W-30 atau SAE 20W-40. Angka di depan 'W' (Winter) itu nunjukkin kemampuan oli mengalir di suhu dingin. Semakin kecil angkanya, semakin encer oli saat dingin, jadi lebih gampang buat ngidupin motor di pagi hari atau pas cuaca dingin. Angka setelah tanda strip (-) itu nunjukkin kekentalan oli di suhu panas. Semakin besar angkanya, semakin kental oli saat mesin panas, yang berarti dia bisa melindungi mesin lebih baik dari gesekan saat suhu tinggi. Nah, buat motor matic, kebanyakan pabrikan merekomendasikan oli dengan viskositas SAE 10W-30 atau 10W-40. Kenapa? Karena angka ini dianggap paling pas buat karakteristik mesin matic yang cenderung bekerja di putaran mesin yang nggak terlalu tinggi tapi sering stop-and-go. Oli yang terlalu kental (misal SAE 50) buat motor matic itu bisa bikin tarikan motor jadi berat, boros bensin, dan mesin cepat panas karena pelumasannya terhambat. Sebaliknya, oli yang terlalu encer (misal SAE 5W) itu bisa bikin perlindungan mesin kurang maksimal, terutama di suhu tinggi. Jadi, pastikan kalian selalu cek rekomendasi viskositas di buku manual motor kalian atau tanya ke bengkel terpercaya. Memilih viskositas yang tepat itu krusial banget buat optimasi performa dan efisiensi bahan bakar motor matic kalian, guys. Jangan sampai salah pilih, ya!
Oli Berdasarkan Standar API Service & JASO
Selain basis dan viskositas, ada lagi nih yang nggak kalah penting: standar API Service dan JASO. Biar nggak bingung, API Service itu singkatan dari American Petroleum Institute. Standar ini ngasih tahu level performa oli berdasarkan jenis mesin. Buat motor bensin, biasanya kita cari yang depannya huruf 'S' (Spark Ignition), contohnya API SG, SH, SJ, SL, SM, SN. Semakin tinggi hurufnya (misalnya SN lebih baru dari SM), itu artinya performanya semakin bagus, perlindungannya lebih optimal, dan punya aditif yang lebih canggih. Terus, ada juga JASO (Japanese Automotive Standards Organization). Standar ini khusus buat motor, terutama yang pakai kopling basah kayak motor sport manual. Tapi, buat motor matic, kita biasanya merujuk ke standar JASO MB. Kenapa MB? Karena motor matic itu nggak pakai kopling basah, jadi oli mesinnya nggak bercampur sama oli transmisi atau kopling. Standar JASO MB ini memastikan oli punya gesekan rendah (low friction) biar hemat bahan bakar dan nggak bikin kopling selip (meskipun matic nggak punya kopling basah, tapi ini ngaruh ke performa akselerasi). Ada juga JASO MA, MA1, MA2, itu buat motor kopling basah. Jadi, kalau kalian punya motor matic, cari oli yang tertera JASO MB di kemasannya. Ini penting banget buat menjaga performa akselerasi dan efisiensi bahan bakar motor matic kalian. Kalau ragu, jangan sungkan tanya ke mekanik atau lihat rekomendasi di buku manual motor, guys.
Rekomendasi Oli Motor Matic Populer di Indonesia
Oke, guys, sekarang kita masuk ke bagian yang paling ditunggu-tunggu: rekomendasi oli yang lagi hits dan banyak dipakai buat motor matic di Indonesia. Perlu diingat ya, ini cuma gambaran umum dan pilihan terbaik tetap tergantung sama motor dan preferensi kalian. Tapi, semoga ini bisa jadi titik awal pencarian oli terbaik buat motor kesayangan kalian.
Oli Sintetik untuk Performa Maksimal
Buat kalian yang pengen motor maticnya lari kenceng, akselerasi ngacir, dan mesin tetep adem meskipun digeber terus, oli sintetik jawabannya. Merek-merek kayak Motul (misalnya Motul 5100 10W-40 atau Motul Scooter Power 5W-40) itu udah terkenal banget kualitasnya. Oli sintetik dari Motul punya formulasi canggih yang bisa melumasi secara sempurna di suhu ekstrem, baik panas maupun dingin. Viskositasnya stabil, jadi performa mesin nggak gampang drop. Terus ada juga Repsol Moto Scooter 5W-40. Repsol ini juga nggak kalah saing, kualitasnya jempolan buat motor matic modern. Oli ini biasanya punya sifat low friction yang bikin tarikan motor makin responsif dan pastinya lebih irit BBM. Buat yang nyari oli sintetik dengan harapan menjaga mesin tetap prima dalam jangka panjang, Shell Advance Ultra Scooter 5W-40 juga jadi pilihan yang solid. Oli ini punya ketahanan oksidasi yang luar biasa, artinya dia nggak gampang rusak meskipun dipakai dalam waktu lama atau kondisi berat. Keunggulan oli sintetik secara umum adalah perlindungan superior terhadap keausan, pembersihan mesin yang lebih baik, dan kemampuan menjaga performa di berbagai kondisi. Memang sih harganya sedikit lebih mahal, tapi kalau kalian lihat manfaat jangka panjangnya buat kesehatan mesin, investasi ini sangat sepadan, guys. Jadi, kalau budget kalian memungkinkan, gas aja pakai oli sintetik untuk performa dan perlindungan maksimal!
Oli Semi-Sintetik Pilihan Jitu
Nah, kalau kalian pengen kualitas yang bagus tapi budget nggak terlalu jebol, oli semi-sintetik ini pas banget buat kalian. Dia itu kayak jalan tengah yang nawarin kelebihan oli sintetik tapi dengan harga yang lebih bersahabat. Salah satu yang paling populer itu Enduro 4T Racing 10W-40. Oli ini punya performa yang udah terbukti di banyak motor matic, memberikan perlindungan yang baik dan tarikan yang lumayan responsif. Cocok banget buat penggunaan harian atau sesekali touring. Terus, ada juga Yamalube Super Matic 10W-40 dari Yamaha. Sebagai oli resmi dari pabrikan, Yamalube ini udah pasti disesuaikan banget sama spek motor matic Yamaha. Dia punya formulasi yang pas buat menjaga performa mesin tetap optimal dan memberikan perlindungan yang memadai buat penggunaan sehari-hari. Nggak cuma itu, Oli TOP 1 Action Matic 10W-40 juga banyak dilirik. TOP 1 ini dikenal punya kualitas yang konsisten dan memberikan perlindungan yang cukup baik terhadap keausan. Cocok buat kalian yang nyari oli semi-sintetik yang reliable. Keunggulan oli semi-sintetik itu ada di fleksibilitasnya. Dia bisa ngasih peningkatan performa dibanding oli mineral biasa, tapi dengan biaya yang nggak bikin dompet menjerit. Ini pilihan cerdas buat kalian yang pengen merawat motor matic dengan baik tanpa menguras kantong. Jadi, kalau mau upgrade performa tapi tetap hemat, oli semi-sintetik bisa jadi pilihan utama kalian, guys!
Oli Mineral untuk Keseharian
Buat kalian yang motornya udah berumur atau memang nggak terlalu sering dipakai ngebut, oli mineral itu masih jadi pilihan yang masuk akal dan ekonomis. Jangan salah, oli mineral yang bagus pun tetap bisa menjaga performa mesin matic kalian kok untuk penggunaan normal sehari-hari. Contohnya itu Federal Oil Ultratec Matic 10W-30. Oli ini punya formulasi yang dirancang khusus buat motor matic, memberikan pelumasan yang cukup untuk kebutuhan harian dan melindungi dari keausan ringan. Harganya juga sangat terjangkau, jadi pas buat yang lagi cari opsi oli murah tapi berkualitas. Ada lagi Oli AHM SPX-1 10W-30 dari Honda. Sama seperti Yamalube, AHM ini oli resmi dari Honda yang udah pasti cocok banget buat motor matic Honda. Dia menawarkan perlindungan yang pas buat penggunaan sehari-hari di perkotaan, membantu menjaga mesin tetap dingin dan responsif. Kelebihan utama oli mineral adalah harganya yang paling murah, sehingga biaya operasional jadi lebih ringan. Cocok banget buat kalian yang punya anggaran terbatas atau motornya memang nggak butuh oli dengan spesifikasi super tinggi. Tapi ingat ya, interval penggantian oli mineral biasanya lebih cepat dibanding oli sintetik atau semi-sintetik. Jadi, pastikan kalian rutin ganti oli sesuai jadwal biar performa mesin tetap terjaga. Intinya, oli mineral itu solusi hemat buat kalian yang pengen motor matic tetap sehat untuk aktivitas sehari-hari, guys!
Tips Memilih Oli yang Tepat untuk Motor Matic Anda
Nah, guys, setelah kita ngobrolin berbagai jenis dan rekomendasi oli, sekarang saatnya kita rangkum beberapa tips jitu biar kalian makin PD pas milih oli. Ingat, memilih oli yang tepat itu nggak cuma soal merek atau harga, tapi lebih ke kecocokan dengan kebutuhan motor dan gaya berkendara kalian. Jangan sampai gara-gara salah pilih, motor jadi rewel atau malah cepat rusak. Ini dia beberapa tips simpel tapi penting buat kalian.
Perhatikan Rekomendasi Pabrikan
Ini adalah tips paling fundamental yang nggak boleh kalian lewatin, guys. Pabrikan motor itu lebih tahu seluk-beluk mesin mereka dibanding siapapun. Makanya, selalu rujuk buku manual motor kalian saat mau beli oli. Di sana, biasanya tertera jelas spesifikasi oli yang direkomendasikan, mulai dari viskositas (SAE), standar API Service, sampai standar JASO. Contohnya, kalau di buku manual motor kalian tertulis SAE 10W-30 API SG JASO MB, ya usahakan cari oli yang sesuai spesifikasi itu. Kalaupun kalian mau pakai oli dengan spesifikasi lebih tinggi (misalnya oli sintetik dengan viskositas yang sama), itu nggak masalah, malah bagus buat perlindungan ekstra. Tapi, jangan pernah pakai oli dengan spesifikasi di bawah rekomendasi pabrikan, karena itu bisa berisiko merusak mesin. Misalnya, kalau direkomendasikan SAE 10W-40, jangan malah pakai SAE 20W-50 yang terlalu kental buat motor matic. Mengikuti rekomendasi pabrikan itu cara paling aman buat memastikan motor kalian mendapatkan pelumasan dan perlindungan yang optimal, serta menjaga garansi motor kalian tetap berlaku kalau motor masih baru. Jadi, jangan malas baca buku manual, ya!
Sesuaikan dengan Tipe dan Usia Motor
Selain rekomendasi pabrikan, tipe dan usia motor kalian juga jadi faktor penting dalam memilih oli. Motor matic baru yang masih dalam masa garansi atau motor dengan performa tinggi biasanya butuh oli dengan kualitas terbaik, seperti oli full sintetik. Oli jenis ini punya kemampuan pelumasan yang superior dan perlindungan maksimal terhadap keausan, yang sangat penting buat menjaga performa mesin tetap prima di usia produktifnya. Sebaliknya, buat motor matic yang usianya sudah cukup tua (misalnya di atas 5 tahun) atau motor yang pemakaiannya nggak terlalu intensif, oli mineral atau semi-sintetik berkualitas baik itu sudah lebih dari cukup. Oli ini tetap bisa memberikan perlindungan yang memadai tanpa perlu biaya ekstra yang terlalu besar. Malah, terkadang oli mineral yang sedikit lebih kental bisa membantu menutup celah-celah kecil yang mungkin muncul akibat usia pakai, sehingga bisa mengurangi kebocoran atau suara kasar. Yang penting, pastikan oli yang kalian pilih memenuhi standar minimum yang disyaratkan oleh pabrikan. Jangan sampai karena motor sudah tua, kalian malah pakai oli yang kualitasnya sangat rendah. Selalu pertimbangkan keseimbangan antara kebutuhan mesin, usia motor, dan budget kalian saat memilih oli. Ini cara cerdas buat merawat motor sesuai kondisinya, guys.
Perhatikan Kondisi Berkendara Anda
Ini dia nih, guys, faktor yang seringkali diabaikan tapi super penting: kondisi berkendara kalian. Gimana nggak penting? Coba bayangin aja, motor yang dipakai setiap hari buat nerobos macet di Jakarta pasti punya beban kerja mesin yang beda banget sama motor yang dipakai weekend buat jalan-jalan santai di pinggir kota. Kalau kalian termasuk tim pengguna motor matic yang super sibuk, yang mesinnya sering banget kepanasan gara-gara macet parah atau sering banget riding jarak jauh dengan kecepatan tinggi, kalian butuh oli yang punya ketahanan panas super baik dan kemampuan pendinginan yang prima. Oli sintetik dengan viskositas yang pas (misalnya 10W-40 atau 5W-40) itu jadi pilihan yang sangat direkomendasikan. Oli ini nggak gampang terdegradasi meski mesin bekerja keras dalam suhu tinggi. Tapi, kalau gaya berkendara kalian lebih santai, seringnya cuma jarak pendek, dan nggak terlalu sering kena panas ekstrem, oli mineral atau semi-sintetik yang sesuai standar pabrikan itu sudah cukup memadai. Yang terpenting adalah memastikan oli selalu dalam kondisi prima dan diganti secara rutin. Jadi, jujur sama diri sendiri ya, guys, seberapa berat beban kerja mesin motor matic kalian setiap hari? Jawaban dari pertanyaan itu akan sangat membantu kalian menentukan oli mana yang paling pas.
Jangan Lupakan Kualitas Aditif
Oli zaman sekarang itu nggak cuma sekadar pelumas, guys. Di dalamnya tuh ada banyak banget aditif kimia yang fungsinya macem-macem, mulai dari membersihkan kerak mesin, mencegah karat, sampai menjaga performa di suhu ekstrem. Nah, kualitas aditif ini yang bikin beda antara oli murahan sama oli premium. Oli berkualitas tinggi, terutama oli sintetik, biasanya punya paket aditif yang lebih lengkap dan canggih. Aditif ini bisa bikin mesin kalian lebih awet, lebih bersih, dan performanya lebih stabil. Misalnya, ada aditif detergent yang bantu ngangkat kotoran dan kerak di dalam mesin, ada aditif anti-wear yang ngasih lapisan pelindung ekstra di komponen yang bergesekan, dan ada juga aditif anti-foaming yang mencegah terbentuknya busa oli yang bisa mengurangi efektivitas pelumasan. Makanya, meskipun harganya sedikit lebih mahal, investasi di oli dengan aditif berkualitas itu sangat penting buat kesehatan jangka panjang mesin motor matic kalian. Kalau kalian sering nemu oli dengan klaim performa yang wow banget, coba cek juga standar API Service dan JASO-nya. Biasanya, oli yang memenuhi standar lebih tinggi punya formulasi aditif yang lebih baik. Jadi, jangan cuma lihat viskositasnya aja ya, guys, tapi perhatikan juga 'isi' dari oli tersebut.
Kapan Waktu yang Tepat Mengganti Oli Motor Matic?
Nah, guys, terakhir tapi nggak kalah penting: kapan sih waktu yang tepat buat ganti oli motor matic? Banyak yang masih bingung soal ini. Ada yang bilang harus sekian kilometer, ada yang bilang sekian bulan. Mana yang bener? Jawabannya adalah kombinasi keduanya, dan yang paling penting adalah memperhatikan kondisi oli itu sendiri. Jangan sampai kalian nunggu oli jadi item legam pekat baru diganti, wah itu sih udah telat banget! Ganti oli tepat waktu itu kunci utama menjaga performa dan keawetan mesin matic kalian. Coba simak penjelasan ini ya, biar makin paham.
Jarak Tempuh dan Waktu Penggantian
Secara umum, setiap pabrikan motor punya rekomendasi interval penggantian oli yang berbeda-beda. Biasanya, untuk oli mineral, interval penggantian itu sekitar 2.000 - 4.000 kilometer atau setiap 2-3 bulan sekali, mana yang tercapai duluan. Kalau kalian pakai oli semi-sintetik, intervalnya bisa sedikit lebih panjang, sekitar 4.000 - 6.000 kilometer atau setiap 4-6 bulan. Nah, untuk oli full sintetik yang kualitasnya paling bagus, intervalnya bisa sampai 6.000 - 10.000 kilometer atau bahkan lebih, tergantung rekomendasi pabrikan dan kondisi pemakaian. Tapi ingat, angka-angka ini hanya panduan kasar, guys. Kalian tetap harus memperhatikan kondisi oli sebenarnya. Kalau kalian sering banget pakai motor di kondisi jalan yang ekstrem (macet parah, tanjakan curam, hujan deras terus-terusan), interval penggantiannya mungkin perlu lebih cepat dari rekomendasi. Sebaliknya, kalau motor jarang dipakai, tetap ganti oli sesuai batas waktu (misalnya 6 bulan atau 1 tahun), karena oli pun punya masa kedaluwarsa dan kualitasnya bisa menurun seiring waktu meski nggak dipakai. Jadi, perhatikan jarak tempuh DAN batas waktu yang tertera di buku manual motor kalian. Itu adalah patokan paling aman.
Cek Kondisi Oli Secara Visual
Selain patokan jarak tempuh dan waktu, cara paling gampang dan cepat buat ngecek kondisi oli adalah dengan melihatnya langsung, guys. Gimana caranya? Gampang banget! Buka tutup oli, terus celupin tongkat pengukur oli (dipstick) atau cukup miringkan motor sedikit kalau nggak ada dipsticknya (tergantung desain motor). Nah, perhatikan warna dan kekentalan oli yang nempel di ujungnya. Oli yang masih bagus itu biasanya punya warna kuning kecoklatan dan masih terlihat agak encer. Kalau warnanya udah hitam pekat, kental banget, atau bahkan ada serpihan-serpihan kecil, itu tandanya oli udah nggak layak pakai dan waktunya ganti. Oli hitam pekat itu artinya udah banyak endapan kotoran dan performanya udah jauh menurun. Serpihan kecil itu bisa jadi indikasi ada komponen mesin yang mulai aus. Jadi, kebiasaan kecil buat ngecek oli secara visual ini bisa mencegah kerusakan mesin yang lebih parah lho. Lakuin aja seminggu sekali atau sebelum berangkat jalan jauh. Mata kalian itu bisa jadi indikator pertama yang paling jujur soal kondisi oli motor matic kalian.
Faktor Pendukung Kebersihan Oli
Selain memilih oli yang tepat dan menggantinya secara rutin, ada beberapa faktor pendukung lain yang bisa bikin oli motor matic kalian lebih awet dan bersih. Pertama, hindari memanaskan mesin terlalu lama saat langsam (stasioner), terutama di pagi hari. Pemanasan secukupnya aja, yang penting oli udah bersirkulasi. Pemanasan terlalu lama malah bikin oli cepat panas dan kualitasnya menurun. Kedua, jangan sering-sering geber motor di putaran mesin tinggi kalau nggak perlu. Motor matic itu didesain buat kenyamanan dan kepraktisan, bukan buat balapan. Sering-sering ngebut bisa bikin mesin kerja ekstra keras dan oli cepat rusak. Ketiga, usahakan selalu pakai bahan bakar berkualitas baik. Bahan bakar yang jelek bisa ninggalin kerak di ruang bakar yang nanti bisa masuk ke sistem pelumasan. Keempat, bersihkan filter oli secara berkala (kalau motor matic kalian punya filter oli terpisah, bukan cuma saringan kasar). Filter oli yang kotor bisa menghambat sirkulasi oli dan mengurangi efektivitas pelumasan. Kelima, yang paling penting, selalu parkir motor di tempat yang aman dan nggak terlalu lembab untuk mencegah karat pada komponen mesin. Dengan menjaga kebersihan dan kondisi motor secara keseluruhan, oli yang kalian pakai pun bisa bekerja lebih optimal dan mesin matic kalian bisa lebih awet, guys.
Oke deh, guys, segitu dulu obrolan kita soal oli motor matic. Intinya, pilih oli yang sesuai sama motor, gaya berkendara, dan budget kalian. Jangan lupa rutin ganti oli dan cek kondisinya secara berkala. Semoga artikel ini bisa ngebantu kalian biar nggak salah lagi pas milih oli. Sampai jumpa di artikel berikutnya, tetap safety riding ya!